Sejak dulu, Desa Sumberrejo, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur lekat dengan aktivitas pertanian. Alamnya yang begitu kaya, sumber air yang terus mengalir, dengan udaranya yang sejuk menjadikan masyarakat nyaman berprofesi sebagai petani. Namun seiring berjalannya waktu, minat pemuda untuk menjadi petani semakin menipis. Sebagian besar dari mereka memilih untuk mencari pekerjaan di kota.
Rohmad Juahir, salah satu warga mengaku resah melihat satu per satu pemuda desanya menjadi buruh kerja di perkotaan. Keresahan inilah yang mendorong Rohmad dan warga lainnya bekerja keras mengembangkan Badan Usaha Mikik Desa (BUMDes).
“Harapannya dengan adanya BUMDes ini paling tidak banyak warga terutama anak-anak muda memiliki pemasukan atau income tambahan baik menjadi karyawan, UKM (Usaha Kecil dan Menengah), maupun pertanian, paling tidak ada tambahan dari sisi ekonomi.”
Tren wisata berbasis masyarakat dan alam menginspirasi warga untuk mengangkat Sumberrejo menjadi desa wisata. Tak setitikpun alam yang dirusak. Kealamian inilah yang ternyata justru menyedot perhatian para pelancong.
Wisata Kolam Renang Kemadu juga memiliki keistimewaan tersendiri. Nama kemadu diambil dari nama sebuah pohon yakni pohon kemadu yang tumbuh di sekitaran kolam renang kemadu. Keistimewaan kolam renang ini terletak pada air yang berasal dari sumber mata air alami tanpa kaporit sedikitpun.
Wisata tubing adalah permainan arum jeram melintasi sungai bebatuan dengan menggunakan ban. Tubing di desa ini memanfaatkan arus Sungai Jempinang. Yang menarik dari tubing ini, pengunjung bisa melakukan tubing sekaligus menikmati pemandangan alam sekitar yang didominasi oleh persawahan.
BUMDes Desa Sumberrejo yang mengelola tiga destinasi wisata ini telah memperkerjakan puluhan pemuda desa setempat. Ia berharap, hadirnya BUMDes dapat secara perlahan menarik kembali pemuda desa yang pergi merantau ke kota. Ia ingin pemuda desa menjadi pionir baru yang mencintai desanya. (Sumber Kemendes PDTT)
