Kota Bogor tidak hanya terkenal akan perkebunan dan wilayahnya yang sejuk. Namun juga telah menjadi pusat perdagangan sejak zaman kolonial Belanda, tepatnya di wilayah Suryakencana.
Seperti halnya pusat perdagangan pada umumnya, Suryakencana juga menjadi tempat berkumpulnya orang-orang dari berbagai latar belakang alias multi etnis.
Meskipun warga di wilayah Pulo Geulis, Suryakencana memang memiliki latar belakang agama, maupun suku yang berbeda. Justru masyarakat tetap mempertahankan kerukunan atas nama persaudaraan antar sesama manusia.
Bogor nampak mesra di Suryakencana dengan segala perbedaan latar belakang yang mewarnai warganya. Pemandangan kerukunan antar warga multi etnis menjadi hal yang menarik untuk diperhatikan.
Sebagai upaya mendukung perkembangan pembangunan wilayah tersebut, Walikota Bogor, Bima Arya menggalakkan penataan ulang di wilayah Suryakencana.
Meskipun banyak hal yang dikorbankan oleh warga setelah pindah tempat. Namun semakin rapinya jalanan di sekitar Suryakencana menjanjikan sesuatu yang baik secara jangka panjang.