Ratusan bakal calon kepala desa (bacakades) di Kabupaten Pasuruan mengikuti Ujian Baca Tulis dan Membaca Kitab Suci sesuai agama masing-masing, Selasa (29/08/2023) pagi,
Ujian ini dilangsungkan di Auditorium Mpu Sindok, Komplek Graha Maslahat, dan berlangsung sepanjang hari.
Menurut Andarul Choesni dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Pasuruan, awalnya terdapat 168 bacakades yang akan mengikuti ujian. Namun, menjelang pelaksanaan ujian, satu orang dari Desa Dayurejo, Kecamatan Prigen, mengundurkan diri karena tidak mendapat dukungan keluarga untuk berkontestasi dalam Pilkades 2024.
“Awalnya yang lolos seleksi administrasi ada 168. Tapi yang ikut foto ID card dan ujian 167 orang. Karena satu orang mundur dari Desa Dayurejo karena tidak didukung oleh keluarganya,” jelas Andarul.
Andarul menjelaskan bahwa bacakades yang mundur telah mengajukan surat pengunduran diri kepada panitia tingkat desa, dan hal ini juga telah disaksikan oleh Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) serta pihak Kecamatan setempat.
“Surat pengunduran dirinya sudah disampaikan ke panitia tingkat desa, disaksikan BPD dan kecamatan, sehingga secara otomatis berkurang 1 orang,” terangnya.
Selama ujian, para bacakades diwajibkan membaca dan menulis dengan lancar, termasuk dalam memahami kitab suci agama masing-masing. Dari total 167 peserta, 4 di antaranya beragama Hindu, sementara sisanya beragama Islam. Ujian dilakukan oleh tim dari Universitas Brawijaya Malang sebagai pihak ketiga yang independen.
“Yang menguji dari pihak ketiga. Dalam hal ini Universitas Brawijaya,” tambahnya.
Setelah ujian selesai, peserta akan menanti pengumuman yang dijadwalkan akan diumumkan pada tanggal 3 September 2023. Setelah pengumuman tersebut, panitia memberikan waktu 3 hari bagi peserta yang tidak puas dengan hasil ujian untuk menyampaikan keberatan.
“Pengumuman tanggal 3 September, setelah itu ada batas 3 hari untuk menyampaikan keberatan kalau kurang puas dengan hasil ujian,” pungkas Andarul.
