Kilas Balik Sejarah Persekabpas Kabupaten Pasuruan yang pernah mencapai semifinal Liga Indonesia 2006 menjadi hal yang seru. Jika dapat mengulang waktu, mungkin para Sakeramania (pendukung Persekabpas) ingin untuk melihat kembali prestasi klub kesayangannya di tahun 2006.
Bagaimana tidak, saat itu Persekabpas berhasil mendobrak tradisi klub-klub besar Indonesia seperti Persib Bandung, Persija hingga PSMS Medan yang merupakan langganan papan atas di liga.
Persekabpas yang dilatih oleh Subangkit saat itu memiliki skuad yang boleh jadi “Dream Team” pada masanya. Ada Zah Rahan sebagai playmaker, Siswanto di sayap kiri, dan di barisan pertahanan ada Murphy Kumonple.
Perjalanan Persekabpas pun terbilang superior. Di babak penyisihan, Persekabpas sukses menyingkirkan Persib Bandung dan PSMS Medan sehingga otomatis mendapatkan tiket lolos ke babak 8 besar.
Sebagai perwakilan wilayah Barat, Persekabpas bersama Arema Malang, PSIS Semarang dan Persija Jakarta. Sementara perwakilan dari wilayah Timur antara lain PSM Makassar, Persik Kediri, Persmin Minahasa dan Persiba Balikpapan.
Pada babak 8 besar yang menggunakan sistem grup, Persekabpas tampil memukau dengan melibas Persija 3-1, imbang lawan Persmin Minahasa 2-2 dan mengatasi PSM Makassar dengan skor 5-1. Persekabpas pun melaju ke Semifinal bertemu dengan PSIS Semarang.
Perjalanan Persekabpas pun akhirnya terhenti di Semifinal setelah satu-satunya gol dari striker PSIS Semarang, Imral Usman, pada menit ke-10 menjadi mimpi buruk bagi klub asal Kabupaten Pasuruan tersebut.
Sampai saat ini, prestasi tersebut menjadi capaian terbaik Persekabpas di kancah sepak bola nasional. Melihat kisah Persekabpas ini, mengingatkan kita pada perjalanan luar biasa Leicester City yang mampu menjadi juara Liga Primer Inggris tahun 2016.
Meski bukan tim yang diunggulkan pada masa itu, namun kekuatan tekad dan kerja keras mampu mengubah sejarah. Tahun 2006 akan selalu diingat oleh masyarakat Pasuruan sebagai perjalanan luar biasa dari Persekabpas Kabupaten Pasuruan.
